BI Rate merupakan suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap kebijakan moneter (keuangan) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. BI Rate ditetapkan pada rapat bulanan Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia, setiap bulannya, dan dengan melihat kondisi perekonomian di dalam dan luar negeri secara keseluruhan sebagai acuan. Selain itu, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi naik dan turunnya BI Rate. Lalu, apa sebenarnya fungsi dari BI Rate tersebut? Dan apa pengaruh BI Rate bagi kehidupan perekonomian kita? Berikut penjelasan selengkapnya.
Pengertian BI Rate Menurut Para Ahli
Menurut Dahlam Siamat dalam bukunya yang berjudul Manajemen Lembaga Keuangan Kebijakan Moneter dan Perbankan menyebutkan bahwa “BI Rate adalah suku bunga dengan tenor satu bulan yang diumumkan oleh Bank Indonesia secara periodik untuk jangka waktu tertentu yang berfungsi sebagai sinyal (stance) kebijakan moneter”. (Dahlan siamat, 2005;139)
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi BI Rate
Mirza Adityaswara, selaku Deputi Gubernur Bank Indonesia(BI) pernah menjabarkan, terdapat 3 faktor yang mempengaruhi kebijakan penyesuaian BI Rate. Ketiga faktor ini lah yang selalu menjadi tolak ukur dalam Rapat Dewan Gubernur:
- Stabilitas Inflasi, yang merupakan cerminan stabilitas harga dalam negeri.
- Kebijakan Suku Bunga Acuan Amerika Serika(The Fed). Kebijakan ini akan berpengaruh terhadap aliran modal masuk maupun keluar di Indonesia.
- Transaksi Berjalan (Current Account Deficit/CAD). CAD adalah satu dari 3 faktor yang paling penting dan harus dipantau untuk kebijakan moneter selanjutnya.
Fungsi BI Rate
Penetapan kebijakan Suku Bunga ini dibuat bukan tanpa memiliki fungsi. Adapun dua fungsi BI Rate yang nantinya akan berpengaruh terhadap kehidupan.
- Mengontrol Laju Inflasi
Karena inflasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi BI Rate, maka kedua hal ini sangat berkaitan erat. Inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus. Untuk mensiasatinya, BI akan menaikkan BI Rate jika diperkirakan inflasi selanjutnya akan melampaui sasaran yang ditetapkan BI. Sebaliknya, jika inflasi diperkirakan dibawah sasaran yang telah ditetapkan maka BI Rate akan diturunkan. - Menjaga Perekonomian tetap Stabil
Dengan cara Bank Indonesia menurunkan BI Rate, diharapkan suku bunga deposito dan kredit juga akan turun. Begitu pula sebalilknya, jika BI Rate naik Lembaga perbankan diharapkan ikut menaikkan suku bunga deposito dan kreditnya. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menyamaratakan suka bunga di semua Lembaga perbankan, sesuai dengan keadaan ekonomi.
Masih banyak orang yang belum tau apa sebenarnya BI Rate, terlebih dampaknya terhadap kondisi finansial masyarakat luas. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami BI Rate, hal ini dimaksudkan agar kita bisa mengambil pilihan dan keputusan atas perubahan yang terjadi dalam keuangan dalam negeri kita.