Logo PrismaLink

Mengetahui Pengertian Sistem Pembayaran dan Jenisnya

Di zaman modern yang tekhnologinya semakin maju ini banyak sekali aktivitas kehidupan manusia yang bisa menjadi terasa lebih mudah. Salah satunya yaitu dalam hal traksaksi jual beli. Seperti yang sering kita jumpai saat ini yaitu maraknya jual beli online.  Dengan kemajuan teknologi sekarang anda semua tidak perlu lagi berhadapan langsung. Namun anda hanya butuh kuota, klik, transfer. Setelah itu tunggu barang yang anda beli datang. Sistem pembayaran saat ini memang lebih mudah dan cepat. Sebab tidak harus bertemu langsung untuk melakukan pembayaran tunai, karena bisa dilakukan dengan transfer via bank. Memang sistem pembayaran saat ini bisa menjadi mudah.

Sistem pembayaran juga termasuk sistem yang ada kaitannya dengan pemindahan sejumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak yang lainnya. Misalnya saja dalam hal jual beli online. Untuk pihak yang terlibat yaitu antara anda dengan penjual onlineshop tersebut. Lalu, uang anda akan berpindah ke penjual pada saat anda melakukan transaksi. Alat yang dipakai pun juga bermacam-macam, mulai dari pembayaran tunai, cek, wesel, giro dan masih banyak lagi yang lainnya. Sedangkan untuk lembaga yang bertanggung jawab untuk mengatur serta menjaga kelancaran sistem pembayaran di Indonesia yaitu Bank Indonesia.

Pengertian Sistem Pembayaran

Pengertian sistem pembayaran adalah sistem yang ada kaitannya dengan pemindahan sejumlah nilai uang dari satu pihak pada pihak yang lainnya. Media yang dalam memindahlan nilai uang tersebutbanyak macamnya. Dari mulai pemakaian alat pembayaran yang sederhana hingga pada pemakaian sistem yang kompleks serta melibatkan aneka ragam lembaga dan juga aturan mainnya. Kewenangan mengatur serta menjaga kelancaran sistem pembayaran di Indonesia ini dilakukan oleh Bank Indonesia yang sudah jelas tertang pada Undang Undang Bank Indonesia.

Dalam hal ini, BI mengacu pada empat prinsip kebijakan sistem pembayaran. Diantaranya yaitu keamanan, efisiensi, kesetaraan akses serta perlindungan konsumen. Aman bisa diartikan sebagai risiko dari sistem pembayaran. Misalnya saja seperti risiko likuiditas, risiko kredit, risiko fraud harus bisa dikelola dengan sebaik mungkin oleh setiap penyelenggaraan sistem pembayaran.  Sedangkan untuk prinsip efisiensi tertuju bahwa penyelanggaran sistem pembayaran sebaiknya bisa digunakan secara luas. Dengan demikian biaya yang ditanggung oleh masyarakat ini akan lebih murah sebab untuk meningkatnya skala ekonomi.

Selanjutnya, prinsip kesetaraan akses yang yang ada dalam sistem pembayaran diartikan jika Bank Indonesia tidak ingin jika dalam hal ini terjadi praktek monopoli di dalam penyelenggaraan suatu sistem yang bisa menghambat pemain lain untuk masuk. Selanjutnya yaitu kewajiban dari semua penyelenggara sistem pembayaran guna memperhatikan aspek-aspek perlindungan konsumen. Kemudian, terkait dengan lembaga yang melakukan pengedaran uang, kelancaran sistem pembayaran ini terkait dengan terjaganya jumlah uang tunai yang beredar di masyarakat. Serta berada pada pada kondisi yang layak edar atau biasa dikenal dengan sebutan clean money policy.

Jenis Sistem Pembayaran

Perlu anda ketahui, jika dalam pengertian sistem pembayaran ini dibagi menjadi dua jenis, antara lain yaitu sistem pembayaran tunai dan juga sistem pembayaran non-tunai. Perbedaan yang terlihat dari kedua jenis sistem pembayaran ini berada pada instrumen yang dipakai. Sedangkan untuk sistem pembayaran tunai instrumen yang dipakai ini berupa uang kartal. Yakni uang dalam bentuk fisik uang kertas maupun yang berbentuk uang logam. Kemudian di dalam sistem pembayaran non-tunai instrumen yang dipakai diantaranya berupa alat pembayaran dengan memakai kartu (APMK), Cek, Bilyet Giro, Nota Debit, atau dengan menggunakan uang elektronik.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top