Micro influencer dan macro influencer merupakan dua istilah yang cukup tidak asing dalam dunia bisnis. Kedua istilah tersebut juga dapat mempengaruhi keberhasilan pemasaran bisnis. Keduanya juga merupakan strategi pemasaran secara online untuk menampilkan produk tertentu. Tentu saja, antara micro dan macro influencer ini juga memiliki cara kerja yang berbeda dalam mempromosikan suatu produk.
Untuk menerapkannya dalam pemasaran bisnis Anda, terdapat beberapa pertimbangan yang harus Anda ketahui tentang micro influencer dan macro influencer. Pertimbangan sangat penting Anda lakukan agar keseimbangan bisnis Anda tetap terjaga. Dengan demikian, promosi tetap berjalan lancar, dan bisnis tetap seimbang.
Perbedaan Micro Influencer dan Macro Influencer
Micro influencer adalah user pada umumnya yang memiliki hak untuk berbicara kepada publik dengan follower yang kurang dari 10.000 orang. Cara kerja antara brand tertentu dengan micro influencer ini adalah brand akan memberikan brief kepada influencer platform online yang sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.
Adapaun macro influencer adalah user yang telah terkenal dan diketahui oleh berbagai kalangan. Umumnya, user ini adalah selebritis yang memiliki follower lebih dari 10.000 bahkan hingga mencapai jutaan orang. Cara kerja macro influencer adalah pelaku bisnis tangan pertama akan mengadakan kerjasama atau kolaborasi dengan user jenis ini melalui platform media sosial mereka. Melalui berbagai postingannya di media sosial, user harus menyebutkan brand sesuai dengan ketentuan dan keterangan kontekstual dari pelaku bisnis.
Kelebihan Micro Influencer dan Macro Influencer
Selain memiliki perbedaan yang cukup jelas, micro influencer dan macro influencer memiliki kelebihan masing-masing dalam mempromosikan suatu brand kepada khalayak. Berbagai kelebihan ini bisa menjadi bahan pertimbangan untuk memilih cara promosi dengan micro influencer atau macro influencer.
Micro Influencer
Kelebihan dari micro influencer salah satunya adalah kegiatan promosi dilakukan secara murni atau otentik. Keotentikan dalam mempromosikan suatu produk atau brand merupakan salah satu aspek yang cukup penting untuk diperhatikan. Pada micro influencer ini, user akan mempromosikan brand dengan cara yang halus dan seolah-olah tanpa direkayasa atau tanpa permintaan suatu brand. Keaslian seperti ini, secara tidak langsung mampu menarik masyarakat atau terget konsumen untuk menggunakan brand seperti yang user gunakan.
Selain itu, micro influencer juga memiliki tarif yang relatif murah. Jika dibandignkan dengan macro influencer, tarif micro influencer ini jauh lebih terjangkau. Harga dari micro influencer pada umumnya adalah Rp 300 sampai 500 ribu per postingan di media sosialnya. Micro influencer juga mudah untuk dieksekusi, tanpa proses yang rumit dan lama.
Macro Influencer
Adapun kelebihan dari macro influencer salah satunya adalah brand atau pelaku bisnis yang telah bekerjasama memiliki hak yang lebih besar untuk mengontrol atau menjalankan promosi. Pada umumnya, macro influencer akan menggunakan jasa para selebriti yang telah ternama. Pelaku bisnis kemudian akan memberikan arahan yang cukup terperinci mengenai apa yang harus diposting di media sosialnya.
Macro influencer juga memiliki jumlah pemirsa yang sangat luas. Dengan demikian, promosi melalui macro influencer ini akan dilihat dan dijangkau oleh jutaan pengguna media sosial. Meskipun demikian, kontrol yang dimiliki oleh pelaku bisnis atau brand atas postingan user jenis ini juga dapat menciptakan stigma atas brand mereka. Selain itu, biaya yang dibutuhkan untuk menggunakan jasa macro influencer tentu juga sangat mahal.
Beberapa hal di atas merupakan uraian seputar micro influencer dan macro influencer dalam dunia bisnis. Bagi Anda yang ingin menggunakan jasa promosi seperti kedua cara ini, Anda bisa mempertimbangkan mana yang tepat untuk bisnis Anda. Anda bisa mempertimbangkan dari sisi modal, keseimbangan ekonomi, persaingan, dan lain sebagainya.