Logo PrismaLink

Konflik Kerja di Kantor yang Harus Anda Hindari

Konflik seringkali terjadi di sekitar kehidupan kita, terlebih lagi dalam perkantoran atau dunia kerja. Kelas dari konflik sendiri berbeda-beda, mulai dari yang ringan, menengah, hingga berat. Apabila tidak segera diatasi, maka konflik kerja dapat mengakibatkan gangguan bahkan berhentinya proses kerja. Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk memahami berbagai konflik yang sering terjadi di lingkungan kerja, sehingga Anda bisa menghindari ata bahkan segera menangani hal tersebut.

Terdapat beberapa jenis konflik kerja yang mudah terjadi di kawasan kantor, baik antar karyawan, maupun antara karyawan dengan atasannya. Berikut ini beberapa konlik yang rentan terjadi dan harus bisa Anda hindari:

Terlalu Menggantungkan Diri dengan Rekan Kerja yang Lain

Konflik kerja seperti ini sangat rentan terjadi apabila ada seorang pegawai yang selalu bergantung pada rekan kerja yang lain. Dalam hal ini, ketergantungan yang dimaksud adalah dalam hal menyelesaikan pekerjaan. Umumnya, dalam perkantoran, terdapat divisi-divisi tertentu yang memiliki tugas dan kewajiban yang berbeda-beda. Adapun dalam satu divisi terdapat tim yang terdiri atas beberapa orang. Sedangkan masing-masing orang biasanya akan mendapatkan tugas tertentu sehingga pekerjaan akan cepat diselesaikan. Konflik dapat muncul jika ada salah satu karyawan bergantung pada karyawan lain dalam divisinya.

Langkah yang paling tepat untuk mencegah atau mengatasi konflik ini adalah dengan saling memahami bahwa masing-masing orang memiliki tugas dan kewajibannya masing-masing, sehingga harus bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik. Apalagi, lingkungan tersebut adalah lingkungan tim, maka jika ada salah satu yang bermasalah, maka satu tim bahkan satu perusahaan bisa bermasalah.

Adanya Perbedaan Gaya Bekerja

Adanya Perbedaan Gaya Bekerja

Setiap orang memiliki kemampuan serta gaya bekerja yang berbeda-beda. Ada yang nyaman bekerja dalam tim, namun ada pula yang merasa kurang lepas apabila bekerja bersama tim. Apabila tidak ada saling pengertian antar karyawan, terlebih lagi dari kepemimpinan tidak mengarahkan, maka hal ini bisa menjadi konflik kerja yang cukup rumit.

Maka dari itu, pemimpin dalam tim harus bisa memahami gaya bekerja masing-masing anggotanya. Dengan demikian, tugas-tugas yang diberikan bisa disesuaikan dengan gaya bekerja maupun kemampuan para anggota.

Masalah Gaya Kepemimpinan

Sebagaimana gaya bekerja pada tiap karyawan, setiap pemimpin pasti juga memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda. Ada yang sangat disiplin dan memberikan aturan yang ketat, namun ada pula gaya kepemimpinan yang cenderung santai dalam bekerja. Oleh karena itu, dari segi pemimpin maupun anggota tim, harus bisa saling memahami dengan adanya gaya kepemimpinan.

Terlebih lagi, ada berbagai kepemimpinan yang tentu berbeda-beda dalam kantor atau perusahaan. Bagi para karyawan harus bisa menyesuaikan diri dengan kepemimpinan yang berbeda dan menurut pada aturan yang dimiliki oleh tiap pemimpin. Dari segi pemimpin, juga harus bisa mengerti bahwa anggota menghadapi lebih dari satu pemimpin yang gaya kepemimpinannya berbeda-beda. Selalu komunikasikan berbagai permasalahan atau aturan yang ada, sehingga semua pihak bisa saling mendukung dan memahaminya.

Perbedaan Kepribadian Setiap Orang

Pada umumnya, konlik kerja yang terjadi diakibatkan oleh adanya perbedaan konflik dari setiap orang. Setiap manusia tentu memiliki kepribadian, watak, atau karakter yang berbeda-beda. Kondisi seperti ini memungkinkan tanggapan antara karyawan satu dengan karyawan yang lain atas suatu masukan atau feedback menjadi berbeda-beda. Ada yang senang dengan masukan dari orang lain, namun ada pula yang kurang senang dengan adanya masukan dari orang lain.

Memang maksud awal dari suatu masukan atau feedback sangatlah baik. Tetapi karena perbedaan kepribadian, maka bisa muncul persepsi yang berbeda-beda. Oleh karena itu, untuk mencegah dan mengatasi konflik kerja seperti ini, kunci utamanya adalah dengan saling memahami dan melakukan komunikasi. Dengan demikian, para karyawan dan pemimpin bisa saling mengerti kepribadian masing-masing dan mampu mengomunikasikan berbagai permasalahan atau usulan dengan baik dan to the point. Dalam hal ini, mengesampingkan ego untuk kepentingan bersama juga menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top